Paling tidak, lanjut Baktiono, Pemerintah menyiapkan shelter untuk keluarganya.
“Warga sudah terbebani secara fisik dan psikis, kasihan sekali. Saya berjanji akan memfasilitasi baik ke baik pemerintah provinsi, rumah sakit provinsi, DPRD provinsi, ke Walikota, ketua DPRD, semuanya,” tegas Baktiono.

Diberita sebelumnya menjelaskan bahwa pada 14 April lalu terjadi peristiwa tragis kasus dibakarnya seorang ibu warga Sambikerep NN bersama 2 anaknya DR dan BG. Tersangka keji pembakarnya adalah Sutikno (53 tahun) suami siri NN yang diketahui sudah pisah ranjang.

Sore tanggal 14 April, Sutikno menemui NN minta maaf dan bermaksud ingin kembali menjalin rumah tangga, namun ditolak karena Sutikno diketahui sangat kejam terhadap anak-anak tirinya. Ia diketahui memukul, malam-malam sang anak seringkali diguyur air dari bak mandi dan kekejaman-kekejaman yang lain.

4 hari setelah peristiwa pembakaran, NN meninggal dunia, DR (17 tahun) masih dirawat sampai hari ini dengan luka bakar yang hampir 90 persen. Sementara si kecil BG sudah sembuh dan pembiayaan sudah terbayar atas santunan para donatur dengan biaya sekitar 1,5 juta rupiah.

Nah, saat ini keluarga kebingungan dengan semua pembiayaan yang beberapa kali telah ditagih pihak RSUD dr. Sutomo. Untuk tagihan yang belum terbayar adalah 65 juta (untuk perawatan NN) dan 190 juta untuk perawatan DR yang sudah hampir sebulan ini. (Rif)