Sebaliknya petugas Polri juga terus mendapatkan update info, masukan dari masyarakat cukup dengan mendengar Radio, sehingga Polri bisa memberikan respon cepat atas setiap keluhan dan informasi dari masyarakat.

Selain itu, Royke juga memberikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat secara umum.

Kepedulian pemerintah untuk merasa memiliki tanggung jawab atas mudik, menurutnya sangat berpengaruh besar atas keberhasilan tugas Polri.

Ia mengatakan saat menjadi Kasat Lantas Polrestabes Semarang sekira tahun 2000 rasanya seakan tugas Pam lebaran ini semata tugas Polri.

Tetapi hari ini, bagaimana Pemerintah menetapkan pola libur yang lebih panjang (cuti lebaran dan cuti bersama), himbauan mudik lebih awal dan bahkan cuti tambahan agar balik tidak menumpuk pada hari tertentu saja, membuat Polri lebih nyaman dalam menentukan pola pengaturan arus lantas.

“Selain pemerintah, saya juga patut memberikan jempol bagi masyarakat pemudik kita sekarang ini, meminjam kata-kata bapak Polisi Inggris Sir Robert Peel’s, “the Police are the public, and the public are the police”, and that they are only members of the public,” ujarnya.

Hal itu sesuai juga dengan amanat Pasal 30 ayat (1) UUD 45, para Polisi adalah bagian dari masyarakat dan sebaliknya masyarakat adalah bagian dari Polisi.