wapres-dorong-agar-program-pembangunan-keluarga-sejahtera-benar-benar-sukses
Surabaya Kota, Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, negara dan bangsa. Untuk itu, program pembangunan keluarga sejahtera menjadi sangat penting.potret-generasi-ke-depan-tergantung-keluarga-wapres-bangun-keluarga-sejahtera-yang-benar-benar-sukses

Penegasan itu disampaikan Wakil Presiden (Wapres) kepada wartawan usai memberikan keynote speech pada Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting, di Auditorium BKKBN, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Wapres mengatakan, bila keluarga menjadi baik, maka bangsa juga akan baik. Sebaliknya, kalau keluarga tidak baik, maka bangsa akan menjadi tidak baik juga. Untuk itu, potret generasi ke depan akan ditentukan oleh keluarga.

“Dari sinilah akan ditentukan generasi yang akan kita bangun nanti. Dan apakah bonus demografi yang kita miliki ini bisa kita bangun dengan baik, kita wujudkan menjadi sumber daya manusia yang membawa kepada tercapainya Indonesia maju atau tidak. Dan itu sangat tergantung dengan keluarga,” urai Wapres.

Oleh karena itu, lanjut Wapres, pemerintah sangat mendukung atau mendorong supaya program pembangunan keluarga sejahtera benar-benar sukses. Dan di dalam pembangunan sumber daya manusia itu, Wapres mengingatkan, salah satu yang penting adalah soal penurunan stunting. Saat ini pemerintah sedang berusaha agar di 2024 target 14% stunting dicapai.

Wapres mengatakan bahwa awalnya target 14 persen capaian prevalensi stunting di 2024 dinilai sangat ambisius. Namun, berdasarkan perhitungan, pemerintah meyakini bisa dicapai, meski bangsa ini sempat menghadapi pandemi Covid-19, sehingga ada hambatan selama dua tahun di 2020-2022.

“Oleh karena itu, saya minta nanti supaya segera dievaluasi. Dan sampai hari ini kita baru punya data penurunan stunting tahun 2021 ke 2022 sebesar 21,6 persen. Di 2023 ini ada beberapa informasi yang sedang kita tunggu, dan berapa data capaian di 2024,” ujar Wapres.

Lebih rinci, Wapres menjelaskan, di 2022 pemerintah bersama elemen masyarakat berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 2,8 persen. “Nah, di 2023 targetnya turun 3,8 persen. Tetapi kita ingin hitung kembali, karena di 2022 kita sudah bisa mencapai 2,8 persen turunnya,” terang Wapres.potret-generasi-ke-depan-tergantung-keluarga-wapres-bangun-keluarga-sejahtera-yang-benar-benar-sukses

● Memadupadankan Data Stunting

Sementara itu, terkait data stunting, dokter Hasto seusai melepas kepergian Wapres, menjawab pertanyaan wartawan, mengatakan sesuai arahan Wapres, data stunting agar dipadupadankan dulu antara data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).

Loading