Surabaya Kota, Yogyakarta – Menanggapi progres penurunan angka stunting di DIY, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menekankan peran bidan yang sangat strategis.

hasto-wardoyo-peran-bidan-sangat-strategis“Tahun ini diperkirakan di DIY terdapat lebih dari 62 ribu kehamilan. Jika para bidan sebagai ujung tombak pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat mendorong seluruh kehamilan terawat dengan baik kecukupan gizinya sehingga tidak lahir stunting, maka angka stunting DIY bisa diturunkan lima persen, sehingga lebih rendah dari target nasional” ungkap Hasto Wardoyo.

Kepala BKKBN menyampaikan hal tersebut saat memberikan materi sebagai keynote speaker pada Seminar Akbar Gerak Bidan Cegah Stunting yang diikuti 500 bidan dari DIY dan Jawa Tengah, Minggu (19/2). Selama 2022 memang angka stunting DIY turun dari 17,3% menjadi 16,4% atau turun 0,9%. Sebelumnya DIY diharapkan turun lebih banyak lagi, namun karena ada dua kabupaten yang angka stuntingnya sedikit naik, maka tingkat penurunan yang diharapkan belum tercapai.

Masih menurut Hasto, intervensi spesifik dan intervensi sensitif harus berjalan seiring. Jika tidak maka stunting sulit diturunkan. Intervensi spesifik merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
Asupan gizi terutama protein harus ditingkatkan. Hasto menambahkan bahwa asupan protein tidak harus yang mahal seperti daging, yang murah seperti ikan lele dan telur ayam pun sangat bagus untuk pertumbuhan anak bila dikonsumsi secara kontinyu. Demikian pula dengan ASI, jelas lebih sehat dan higienis dibanding susu formula. Kebersihan botol dan peralatannya kadang terabaikan, sementara ASI lebih sehat dan lebih steril.