Namun BPS tidak bisa menyediakan semua data yang dibutuhkan. Maka tugas lain yang tidak kalah penting adalah memampukan aparat untuk terampil mengelola data, seperti yang dilakukan BPS pada Desa Cantik.

Menurut Sugeng ada dua hal utama dalam pengelolaan data yang harus diperhatikan. Yang pertama adalah jenis data apa saja yang perlu dicari atau dikumpulkan, dan selanjutnya adalah bagaimana cara mendapatkan data dengan benar. Desa harus mampu menentukan, mengumpulkan, mengolah, dan menggunakan data dengan benar. Tidak boleh dilupakan kemampuan untuk memelihara (termasuk mengupdate) data.

desa-cantik-kampung-kb-panggungharjo-kolaborasi-bkkbn-dengan-bps“Idealnya data dapat diperoleh dari masyarakat, dipakai oleh masyarakat, dan untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Sugeng.

Mengakhiri kunjungannya, Bonivasius yang didampingi Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin mengharapkan kolaborasi Kampung Berkualitas dengan Desa Cantik bisa diperluas ke Kampung Berkualitas lainnya.

Bonivasius juga berharap agar setiap Kampung KB mendapatkan kesempatan menjadi Desa Cantik. @Red