Terkait pengumpulan data yang hanya menjadi beban yang tidak perlu, Bonivasius memberikan ilustrasi tentang indikator keberhasilan Kampung KB yang sangat banyak. Ada 77 indikator yang kemudian diringkas menjadi 6 indikator utama saja yaitu Status Desa (sangat tertinggal hingga mandiri), prevalensi stunting, angka kemiskinan ekstrem, tingkat partisipasi KB Modern, angka perceraian, dan kepemilikan akta kelahiran.

“Supaya aparat dan kader di lapangan tidak banyak menghabiskan waktu mencari data tetapi tidak punya banyak waktu menggarap program,” ujar Bonivasius.

Dalam kunjungan itu Bonivasius, Faharuddin, Kepala BKKBN Perwakilan DIY Shodiqin disambut Lurah Wahyudi Anggoro Hadi dan perangkat kelurahan, Ketua Pokja Kampung KB Panggungharjo Tutik dan para pengelola Kampung Keluarga Berkualitas serta Petugas Statistik Pendamping Desa Cantik.
Hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Bantul Ninik Istitarini.

Dalam paparannya, Ketua Pokja Kampung KB Tutik mengatakan Kampung KB Panggungharjo dinilai memenuhi kriteria Desa Cantik, yang antara lain adalah terdapat literasi yang baik dari masyarakat termasuk perangkat desa terhadap teknologi informasi, tersedianya infrastruktur jaringan internet yang bagus, partisipasi masyarakat yang baik terhadap kegiatan statistik, dan tersedianya portal atau website desa yang terupdate secara kontinu.

Sementara itu Eri, Petugas Statistik yang bertugas mendampingi Desa Cantik menjelaskan apa yang diperoleh Panggungharjo dengan ditunjuk sebagai Desa Cantik.