Secara khusus BKKBN Sulawesi Tengah juga ingin belajar mengenai pengelolaan pendidikan dan pelatihan (diklat) di DIY, karena diklat DIY adalah yang pertama dan satu-satunya yang memperoleh Akreditasi A atau tertinggi dari seluruh diklat provinsi.

Menjawab hal itu, Shodiqin menyampaikan bahwa dirinya dan jajaran merasa senang banyak dikunjungi studi tiru, walau DIY tidak banyak bisa melakukan studi tiru ke wilayah lain.

“Kami bisa juga saling belajar dari para tamu yang bekunjung ke DIY. Maka apa yang dianggap bagus disini silahkan diambil untuk diterapkan, dan tinggalkan apa yang sekiranya kurang cocok diterapkan di Sulawesi Tengah. Memang karekteristik sasaran tentu berbeda sehingga butuh perlakuan yang berbeda. Apa yang bagus disini belum tentu cocok di Sulteng,” kata Shodiqin.

Dalam kesempatan ini dihadirkan nara sumber Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY yang diwakili Kabid Peningkatan Kualitas Keluarga Hera Aprilia yang memaparkan Strategi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting.

Menjelang sore hari, tim Perwakilan BKKBN DIY yang dipimpin Subkor Bina Keluarga Balita, Anak dan Ketahanan Keluarga Lansia Yuni Hastutiningsih menerima kunjungan belajar dari Juang Kencana (Juken) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Sebanyak 15 orang langsung di Kelompok Bina Keluarga Lansia “Mugi Waras” Blendong, Sumbersari Moyudan, Kabupaten Sleman. Turut menyambut Panewu (Camat) Moyudan Harso Wasono.