“Kuncinya adalah koordinasi yang baik antara KUA dengan Penyuluh KB dan Tim
Stunting Kalurahan serta Kapanewon,” katakan Kepala KUA Girimulyo Marqum Muh Zumarodin SPd.I. Hal ini selaras dengan keterangan Penyuluh KB Kapanewon Girimulyo Sri Esti Widayati yang dihubungi secara terpisah.

“Setiap bulan TPPS bertemu untuk berkoordinasi ada unsur KUA, Kamituwo Kalurahan, Puskesmas, PKK, dan Penyuluh KB. Dalam pertemuan ini baik KUA, Kamituwo, maupun Puskesmas selalu saling memberikan informasi mengenai calon pengantin yang datang yang otomatis saat datang untuk mendaftar perkawinan atau memeriksakan kesehatan langsung diarahkan untuk registrasi Elsimil,” jelaskan Sri Esti.

Jika ada calon pengantin yang dijumpai yang diketahui belum teregistasi, info tersebut akan ditindaklanjuti oleh TPPS melalui TPK serta Penyuluh KB untuk didatangi dan dibantu registrasi Elsimil. Sri Esti bersama dua orang Penyuluh KB lainnya di Kapanewon Girimulyo yaitu Supriyanta dan Sugiyati selalu mengupayakan agar tidak ada calon pengantin yang luput dari registrasi Elsimil.

Selain best practice di KUA Girimulyo, juga ditemukan adanya inovasi oleh KUA Umbulharjo Kota Yogyakarta yang membuat aplikasi yang diberi nama Apel Kaca, kependekan dari Aplikasi Elsimil dan Kartu Catin yang dirancang untuk memudahkan registrasi Elsimil.