Bu Nyigit sapaan akrabnya, menerangkan Indikator Utama Program Bangga Kencana adalah pertama, Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate-TFR). “Capaian pada tahun 2021 2,21 persen, target pada tahun 2022 menjadi 1,89 persen. Dengan Menurunnya rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh wanita usia subur selama masa reproduksinya,” tetangnya.

Kedua, Angka Kebutuhan KB yang Tidak Terpenuhi (Unmet Need). “Capaian pada tahun 2021 14,9 persen, target pada tahun 2022 menjadi 7,18 persen. Dengan Menurunnya Persentase PUS yang tidak ber KB tetapi tidak ingin punya anak atau ingin anak ditunda,” jelas bu Nyigit.

Ketiga,  Angka Pemakaian Kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate-mCPR). “Capaian pada tahun 2021 63,4 persen, target pada tahun 2022 menjadi 66,08 persen. Dengan Meningkatnya Persentase Pemakaian kontrasepsi modern dikalangan Pasangan Usia Subur (US),” ujarnya.

Bu Nyigit kesempatan itu juga menjelaskan ada 3 arah Kebijakan DAK Subbidang KB tahun anggaran 2022. yaitu.

1. Meningkatkan kualitas dan akses Pelayanan kesehatan remaja, calon Pengantin, Pasangan Usa Subur (PUS), ibu hamil dan melahirkan melalul Pemenuhan standar sarana Prasarana dan alat kesehatan (SPA) di Rumah Sakit Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas MamPu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED serta akses Pelayanan Penunjangnya

2. Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi Intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan.

3. Mendukung & area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SXM) dalam Penguatan ketahanan kesehatan Penguatan Promotif, Preventif, dan Pemenuhan suffy side Felayanan kesehatan. @red