Mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Sukamto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang Bonus Demografi pada 2030 – 2035.

“Kita semua tahu, periode ini hanya akan menjadi bonus jika kita memiliki SDM berkualitas. Sedangkan saat ini kita masih punya PR untuk mengatasi persoalan dalam pembangunan kualitas SDM, salah satunya adalah Stunting,” kata Sukamto.

“Berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia (2021) menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4% dan di tahun 2022 turun menjadi 21,6% (Data SSGI Tahun 2022), Jawa Timur sebesar dari 23,5% turun menjadi 19,2%,” kata Sukamto.

“Sedangkan untuk Banyuwangi sendiri di tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 2,0% dari yang semula 20,1% di tahun 2021 menjadi 18,1 pada tahun 2022,” tambah Sukamto.