Hal ini bisa dibuktikan saat kejatuhan Orba bung Karno maupun Orla pak Harto karena mereka-mereka semua dianggap sudah tidak sejalan dengan kepentingan-kepentingannya. Maka dari itu kepada saudaraku tercinta agar menyadari semua yang terjadi ini dan betul-betul menjadi catatan untuk lebih mewaspadainya, jangan sampai kita semua terjebak dengan siasat busuk asing, yang senantiasa terus mengadu domba sesama anak bangsa.

Jangan sampai juga, dan yang terparah, jangan sampai kita malah menjadi salah satu bagian pelaku dari skenario besar mereka buat, karena jika kita lemah dan terpecah, maka dengan leluasa mereka akan menguras seluruh sumber daya alam kita sebagaimana yang sudah terjadi di Libia, Suriah, Yaman, Iraq, Afganistan dll,

Maka demi menjaga keutuhan NKRI, hilangkan segala bentuk kepentingan, baik politik, ideologi, sosial, ekonomi, budaya dll, terutama yang menyangkut masalah agama dan kepercayaan, yang merupakan hal paling sensitif yang bisa di ledakan setiap saat. Maka dari itu tidak bosan-bosannya kita saling mengingatkan hal yang sebetulnya sudah sangat basi ini, agar kita semua harus tetap bergandeng tangan, bila tidak ingin Indonesia ini hancur terkotak-kotak karena beribu-ribu kepentingan yang berlainan, baik Internal terutama external (asing).

Jangan sampai Bhineka Tunggal Ika ini hanya sebagai sebuah slogan kosong belaka, berbeda-beda, tapi kita harus tetap satu. Jangan malah selalu jadi ajang empuk adu domba devide et impera asing, mulai dari hal yang sepele pengucapan Natal sampai kepada pelarangan beribadah dan mendirikan rumah ibadah bagi agama-agama yang dianggap minoritas. @red

Penulis : Irjen Pol (Purn) DR H Anton Charliyan MPKN.