“Setelah menerapkan inovasi ini, kerusakan semen beku dapat dihindari, hal ini dibuktikan dengan peningkatan permintaan jumlah semen beku yang terdistribusi dari Bank Sperma UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur setiap tahunnya, serta angka kelahiran pedet,” jelasnya.

Ditambahkannya, Bank SEgSI, sangat mudah beradaptasi pada berbagai kondisi, karena dari segi anggaran, Inovasi ini tidak memerlukan biaya besar atau Low Budgeting. Selain itu, teknologi yang digunakan juga tergolong sederhana dan mengedepankan unsur kreativitas yang dikembangkan dengan kolaborasi serta sinergitas berbagai pihak terkait. Hal ini terbukti dengan telah di replikasikannya Inovasi Bank SEgSI pada 10 Depo Semen beku di Kabupaten / Kota di Jawa Timur, dan salah satu kabupaten telah memasukkan replikasi tersebut kedalam mata anggaran tahun 2022, yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang.

Inovasi ini diterapkan pertama kali pada tahun 2020, di Depo Semen Beku Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan pada tahun 2021. Pengembangan inovasi ini mendapatkan dukungan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Timur dan APBN Kementerian Pertanian Republik Indonesia.