Jika persepsi masyarakat sudah membentuk suatu kewajaran, maka penanganan tidak akan menjadi prioritas. Apa penyebab munculnya body Shaming? Yaitu salah satunya adalah adanya persepsi yang salah dari citra tubuh.

Body Shaming Pada masa lalu, bahwa tubuh yang berisi merupakan tanda kemakmuran dan kebahagiaan. Rambut mengembang dengan badan yang berisi juga memiliki anggapan yang lebih positif dibanding tubuh yang sangat kurus dengan rambut tipis.

Perubahan Penilaian gemuk dan kurus tersebut terjadi terutama dibudaya barat. Penilaian gemuk dan kurus pada th 2000-an saat ini mengalami perubahan apalagi memasuki munculnya era sosial media. Adanya iklan iklan yang mengatakan standart cantik wanita yaitu memiliki kulit yang putih, rambut terurai hitam serta memiliki tubuh yang kurus.

Begitu juga dengan laki – laki, yaitu dengan tubuh tegap proporsional, muka mulus dan jago olah raga maupun memiliki komunitas yang dapat dibanggakan. Pengaruh idola yang mempengaruhi persepsi seseorang akan citra yang ideal. Kebiasaan melakukan body shaming rata – rata terjadi saat masa remaja, meskipun tidak menutup kemungkinan juga dijenjang usia lainnya turut melakukan suatu hal yang masih termasuk perundungan atau bullying ini.

Kata – kata seperti, “badan gembrot”, “jelek”, “bodoh”, “jerawatan”, “pendek”, “gosong” dll terasa biasa untuk dimasukkan kedalam percakapan sehari – hari yang dipersepsikan oleh remaja merupakan sebuah kosa kata yang komunikatif dan mencairkan suasana.

Body Shaming Seberapa susah menghilangkan body shaming di masyarakat?.