SurabayaKota-Surabaya-Provinsi Jawa Timur masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Untuk menyukseskan program percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Jawa Timur, Kepala BKKBN Pusat, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengharapkan intervensi dari Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.

Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo sedang melakukan audensi dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Gharadi, Kamis (11/03/2021)

“Secara umum Total Fertility Rate (TFR) di Jawa Timur cukup rendah dibandingkan dengaj provinsi lain. Hanya di Sumenep, TFR masih tinggi,” kata Hasto Wardoyo saat melakukan audensi dengan Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (11/03/2021).

Hasto menyebutkan untuk mCPR yang masih perlu mendapatkan perhatian adalah angka pernikahan dibawah usia 20 tahun adalah Probolinggo, Sumenep dan sebagian Situbondo. Sedang untuk Unmetneed yang masih perlu ditekan adalah Jombang.

“Kami mendapatkan mandat baru dari Presiden untuk percepatan penurunan angka stunting, memang untuk stunting ini Perpres belum ada namun kami sudah jalan. Untuk itu kami mohon arahan dari Ibu Gubernur untuk menurunkan angka stunting di Jatim,” jelas Hasto yang didampingi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan sejumlah Koordinator Bidang Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.