Menanggapi tingginya angka pernikahan usia muda, Khofifah mengungkapkan di Provinsi Jawa Timur selama pandemi usia pernikahan dini meningkatkan sangat signifikan.

“Dari jumlah itu, 80 persen mereka menikah karena married by accident bahkan usia termuda, perempuannya masih berusia 8 tahun,” keluh Khofifah.

Untuk kasus pernikahan karena MBA, sambung Khofifah menjadi perhatian yang sangat serius. Untuk mengatasi masalah remaja ini, harus melibatkan secara aktif dari Dinas Pendidikan. Sedang untuk masalah anemia pada remaja, kebanyakan mereka tidak menyadari bahwa mereka menderita anemia karena remaja takut gemuk sehingga mereka melakukan diet-diet yang tidak tepat.

“Untuk penurunan AKI, Surabaya berhasil melakukan dimana awalnya Surabaya merupakan daerah nomor 2 tertinggi AKI di Jatim menjadi nomor 5 dengan melakukan kerjasama dengan Universitas Airlangga. Kami juga sudah menyarankan agar Jember bisa bekerjasama dengan UNEJ untuk menurunkan AKI, AKB dan Stunting,” jelasnya.

Sedang untuk anemia, sambung Khofifah, di Provinsi Jawa Timur sudah ada program memanfaatkan lahan di rumah maupun hidroponik untuk menanam sayuran guna mencukupi kebutuhan keluarga. Serta edukasi kesehatan reproduksi di sekolah. Sis