Masih menurut Hasto, bila Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) rendah maka stunting pun akan turun. Dari catatan yang ada, Hasto menyebutkan angka AKI dan AKB di Jember masih sangat tinggi. Secara Nasional, angka stunting saat ini adalah 26.9 persen dan harus diturunkan menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Bila dilihat dari jumlah balita secara Nasional maka ada 7 juta lebih balita mengalami stunting. Untuk itu, BKKBN sudah menghitung dan berusaha keras untuk menekan bayi yang lahir dengan tinggi kurang dari standar. Dari target 14 persen di tahun 2024 maka di tahun 2024 tidak boleh ada balita yang mengalami stunting sebanyak 3.6 juta balita.

IMG 20210312 WA0008

“Untuk itu, kami mohon izin kepada ibu Gubernur untuk menurunkan angka Stunting hingga 50 persen,” ungkapnya.

Upaya percepatan penurunan angka stunting, sambung Hasto, pihaknya sudah menyiapkan beberapa program, yaitu sanitasi dan air bersih, semua ibu hamil didampingi bidan, dan semua calon pengantin akan dilakukan registrasi 3 bulan sebelum menikah.

“Registrasi ini juga termasuk data KB karena anemia pada remaja sangat tinggi. Kalau belum memenuhi syarat hamil, kami tidak melarang untuk menikah untuk hamil akan kami atur,” ujarnya.