“Menaikkan ambang batas alasannya demi demokrasi yang kuat di parlemen dan bisa mengkritisi pemerintah secara efektif dan efesien. Namun kalau kecil-kecil akan memakan anggaran besar dan selalu ada dagangan sapi dalam politik,” imbuhnya.

Kata Gus Din, ambang batas parlemen itu adalah suara minimal yang harus didapatkan oleh partai politik agar bisa menempatkan wakilnya di Senayan. Jadi, walau seorang caleg dapat suara banyak, tapi apabila  partainya tak memenuhi PT 5 persen, caleg itu tak bisa lolos di Senayan.

“Bagaimanapun demokrasi tak ada yang sempurna. Tetapi kita terus belajar agar demokrasi berjalan efektif dan efesien. Ada partai pemerintah dan ada partai oposisi. Saat ini kompromi semua yang terjadi,” pungkas Konsultan/Anaslis Media dan Politik ini. (red)