Komunikasi Pemerintah yang Tidak Efektif

Masalah mendasar dari pemerintah saat ini adalah pola komunikasi pemerintah yang tidak efektif. Komunikasi dimaksud tentu tidak terlepas dari tiga komponen komunikasi terkait, agar bisa berlangsung dengan efektif, yaitu masalah konten, masalah subyek yang mengkomunikasikan, dan sarana/media komunikasi.

Setiap kebijakan pemerintah yang ingin disampaikan ke publik selalu menjadi blundered umumnya diakibatkan oleh penyampaian/sosialisasi yang terlambat, atau membingungkan. Ini diakibatkan pernyataan dari para mentri berbeda satu dan lainnya, padahal, atas kebijakan yang sama.

Apakah konten yang ingin disampaikan belum ada arahan yang jelas sehingga terjadi mispersepsi antar menteri? Atau, memang para menteri tersebut punya persepsi berbeda yang ingin dia sampaikan sebagai preferensinya?

Jika demikian hal nya, Apakah kebijakan tersebut merupakan agenda sang mentri atau agenda pemerintah? Contoh kasus, pernyataan soal mudik, pernyataan soal PSBB, pernyataan soal vaksin, dan masih banyak lagi.

Para menteri sepertinya saling berebut panggung untuk menyampaikan isu.
Mereka sepertinya merasa perlu untuk menjadi yang pertama bicara ke publik atas suatu isu kebijakan, sekalipun hal tersebut mungkin masih berupa wacana dan mungkin juga bukan bagian kewenangan dari menteri tersebut untuk menyampaikannya.

Namun, fenomena untuk menjadi yang pertama menyampaikan ke publik sepertinya itu menjadi hal yang perlu menjadi sesuatu banget, untuk mereka yang haus mencari panggung, tentunya.
Atau seringkali, seorang mentri mengomentari isu dan menganulir apa yang dikatakan rekan menteri lain sebelumnya atas isu yang sama. Apakah ada rivalitas di antara mentri? atau karena menteri yang pertama menyampaikan bukanlah menteri yang kompeten utk menyampaikan sehingga perlu dianulir?