Dalam sebulan, mereka bisa menggelar empat kali latihan. Sehingga total biaya latihan dalam sebulan bisa mencapai Rp 20 juta. “Warna parasut yang dimiliki para Atlet ini sudah usang, Itu menandakan sudah terlalu lama terpapar matahari dan saatnya diganti. Itu belum alat-alat lain yang juga butuh diperbarui,” kata Agung.

Untuk memastikan jalannya Pelatda Paramotor Jatim, Ketua KONI Jatim, M. Nabil meninjau langsung ke lokasi mereka menggelar latihan. Di Pantai Mayangan, M. Nabil melihat langsung kondisi peralatan yang digunakan Atlet – atlet Paramotor.

Dari situ pula, ia menilai Cabor Paramotor layak mendapatkan perhatian. Sebab, selama ini Atlet – atlet Paramotor Jatim yang berlatih serius dengan biaya mandiri telah membuktikan bahwa mereka mampu dan berpotensi menyumbangkan medali Emas untuk kontingen Jatim di PON mendatang.

Nabil menyebutkan , Paramotor Jatim sendiri menargetkan minimal 4 medali Emas di PON mendatang. Tentu saja, dengan ditunjang peralatan dengan spek yang sama dengan Daerah lain , terutama Tiga Provinsi yang menjadi Rival berat mereka, DKI Jakarta , Jawa Barat , dan Jawa Tengah. “Alat-alat ini mereka butuhkan agar adaptif dengan situasi saat ini, di mana para pesaing sudah menggunakan alat – alat terbaru yang tentu lebih baik,” tuturnya saat meninjau.