“Jumlah kasus stunting di Jember yang cukup tinggi menjadi perhatian tersendiri dari pemerintah Kabupaten. Untuk itu telah dibentuk satgas penurunan stunting yang beranggotakan dari seluruh OPD yang ada di jember untuk bersama-sama mengawal penurunan stunting. Seluruh komponen baik Penyuluh KB , Kader BKB dan TPK sebagai pendamping keluarga beresiko stunting diharapkan benar-benar melakukan pendampingan sehingga pemahaman pola pengasuhan dimasa 1000 HPK dan balita yang benar dapat tersampaikan dengan baik. Hal tersebut diharapkan agar tidak ada lagi bayi-bayi baru lahir dalam kondisi stunting dan agar semua anak di Kabupaten Jember tumbuh menjadi generus bangsa yang sehat baik secara fisik maupun mental. Sehingga, stunting mutlak harus diberantas di kabupaten Jember!”, ucapnya menyemangati para peserta pada pagi hari ini.

bkkbn-jatim-gelar-orientasi-soth-dan-kka-di-jemberPada kesempatan yang sama, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan pesan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, dalam hal ini diwakili oleh pejabat Penata KKB, Nur Hotimah, M.PSDM bahwa banyak permasalahan di Provinsi Jawa Timur yang menjadi sorotan dan dapat menjadi penyumbang prevalensi stunting diantaranya adalah masih tingginya jumlah pernikahan anak usia dibawah 20 tahun sejumlah 34.090 dari total pernikahan 262.023 dan jumlah dispensasi kawin yang mencapai 15.408 kasus pada akhir tahun 2022 lalu.