“Mengenalkan satu program mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Kerja sama BKKBN dengan Forum Rektor Indonesia, tujuannya untuk meningkatkan peran perguruan tinggi mendukung pemerintah dalam penurunan stunting . Perguruan tinggi diminta BKKBN membentuk satu konsorsium fokus Stunting. Menunjuk 1 orang disetiap provinsi ada PIC, Di Jawa Timur yang tergabung di forum ada 20 perguruan tinggi,” urai Prof Mamiek.

Mamik menerangkan dalam pendampingan perlu dana, BKKBN tidak bisa menyerahkan anggaran langsung ke universitas, ada solusi untuk itu, yakni mengikuti matching fun (dana padanan) dirilis kementerian pendidikan melalui Dikti, semula untuk hilirisasi penelian untuk mendukung industri.

“Perguruan mendampingi pelaksanaan program BKKBN di masyarakat menggunakan dana matching dari Dikti sehingga ada skema pemberdayaan masyarakat,” terangnya.

“Matching fun insan perguruan tinggi dibawah Dikti. Diluar Dikti kita payungi dengan SK rektor yang dimaksud SK rektor Unair sebagai penanggung jawab ada legal formal sebagai dasar menurunkan anggaran,” terangnya.

BKKBN-Jatim-Gelar-FGD-di-JemberDalam kerjasama, KKN tematik bisa disupport anggaran dalam penurunan stunting. Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan yakni kegiatan kampanye KB Pasca Persalinan, layanan terpadu pra nikah, dan pemberian suplemen.