Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan PPKB Kabupaten Lumajang, mengutarakan bahwa keberadaan Kader Bangga Kencana dan Penyuluh KB di desa dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Terkait pola makan, pendampingan calon pengantin, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan remaja putri juga penyehatan sanitasi.

“Sanitasi yang baik mengurangi tejadinya sakit berulang yang menimbulkan hambatan bagi tumbuh kembang balita dan anak. Jika ada keluarga-keluarga di desa yang belum punya jamban yang layak tolong diingatkan, jika dari keluarga kurang mampu segera laporkan ke petugas desa atau kelurahan” lanjut Bayu.

“Selain intervensi sensitif kita juga melakukan interfensi spesifik. Antara lain, audit kasus stunting yang sudah dilaksanakan di bulan September dan Oktober lalu. Kemudian pemberian vitamin penambah tambah darah kepada ibu hamil dan remaja putri juga pemberian makanan tambahan (PMT) atau pemberian nutrisi tumbuh kejar melalui 10 Posyandu lokus desa stunting selama 90 hari untuk membantu meningkatkan status gizi balita,” pungkasnya.
Kader Bangga Kencana merupakan bagian dari Tim Pendamping Keluarga yang dibentuk BKKBN untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan kegiatan dan pelayanan kepada sasaran yang bergerak di level teknis di tingkat desa dan kelurahan. Tim Pendamping Keluarga terdiri dari Bidan, Kader TP PKK dan Kader KB yang bertugas melaksanakan pendampingan kepada Calon Pengantin, ibu hamil,, keluarga yang mempunyai baduta dan balita untuk memberikan penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan dan fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans untuk mendeteksi dini faktor resiko stunting. @Red