Setelah dilakukan konfirmasi, selisih tersebut muncul akibat Akseptor yang tedata dalam R/I/KB tidak ada dalam Data Base Data Keluarga.

“Saran kami data diperbaiki dengan melakukan editing pada laporan yang mengalami selisih dengan cara menambahkan Data Akseptor baru melalui pilihan menu tambah Data Manual dalam Aplikasi, sehingga capaian Akseptor baaru yang belum masuk dalam database ikut terlaporkan dan datanya sama dengan yang tercatat dalam R/I/KB,” demikian direkomendasikan Utomo kepada pengelola Faskes.

Dihubungi terpisah, Kepala Perwakilan BKKBN DIY Shodiqin SH MM menyampaikan bahwa akurasi dan update data sangat penting.
“Dengan data yang akurat dan selalu update maka permasalahan dan kondisi riil di lapangan yang muncul dapat terpetakan, sehingga perencanaan intervensi kegiatan dapat dilakukan secara tepat,” demikan ditekankan oleh Shodiqin.

Uji kualitas data juga telah dilaksanakan di Kapanewon Lendah Kabupaten Kulon Progo oleh Tim yang dipimpin Zuhdy Astuti, Sub Koordinator Datin. Selanjutnya uji kualitas data yang sama juga akan dilaksanakan di tiga kabupaten/kota yang lain. @Red