Gatot mengungkapkan rasa keprihatinan akan derasnya media, khususnya media online yang masih kurang memahami SDM dan attitude sebagai fungsi kontrol pers yang siap di era digitalisasi, dan benar-benar independensial.

“Beberapa personal media alias wartawan seperti adu cepat naikkan berita tanpa prosedural keredaksian guna lebih cepat teradopsi pembaca sebanyak-banyaknya. Dalam hal inilah forum diskusi diadakan guna mendapatkan pengetahuan serta pencerahan dari para narasumber, bagaimana peran dan masa depan media dengan ketatnya ribuan persaingan antar jurnalis era digitalisasi modern,” terang Gatot.

Moderator Antonius, Pemred Media Merahputih mengawali diskusi dengan memperkenalkan profil para narasumber yang hadir, dan mempersilakan Mas’ud Adnan untuk berbicara.

rayakan-hut-ke-12-media-panjinasional-gelar-diskusi-publik“Perjalanan Media saat ini begitu pesat termasuk pengembangan media kita dibandingkan negara lain yang pernah disinggahinya, sebagai perusahaan Media cetak, online dan radio Indonesia sangat tertinggal dengan negara lain, justru media cetak luar negeri sampai sekarang masih eksis, sedangkan disini justru sebaliknya. Sebab itu sekarang media disini lebih berkolaborasi dengan melengkapi media cetak streaming dan radio,” ujar Mas’ud Adnan.

Meithiana Indrasari, kesempatan yang sama menyampaikan jika media ingin berkembang sebagaimana kebangkitan perekonomian bagi masa depan perusahaan pers ditengah era digitalisasi harus didukung dengan peningkatan SDM termasuk mindset, kualitas jurnalis dalam menggali informasi hingga naiknya pemberitaan yang benar-benar bisa diterima publik.

Pembicara lain yakni, Isa Ansori, pegiat transaksional dan kolomnis ini memaparkan tentang manajemen perusahaan media harus menerapkan program perencanaan, perubahan, percepatan, adaptasi juga kolaborasi.