Ibu Nihayatul menjelaskan terkait pentingnya 1000 HPK dalam mencegah dan menurunkan stunting.

“Mencegah stunting atau gagal tumbuh harus dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupan anak. Itu artinya, Bunda sudah harus memperhatikan kecukupan gizi sejak awal kehamilan. Stunting dapat terjadi sejak kehamilan jika terjadi hambatan pertumbuhan pada janin dalam kandungan,” jelas Ibu Nihayatul.
bkkbn-jatim-dan-wakil-ketua-komisi-ix-gelar-sosialisasi-program-bangga-kencana-di-aula-pp-royatul-ulum-bondowosoPastikan asupan makanan ibu hamil tercukupi agar janin berkembang dengan baik. Apabila asupan makanan ibu cukup dan tidak ada penyulit lain, umumnya janin akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Kecukupan asupan makanan ini, nantinya dapat dilihat dengan pertambahan berat janin yang sesuai dengan usia kehamilan.
“Pencegahan stunting kemudian berlanjut ke periode menyusui. Bunda harus mengerti tentang cara pemberian ASI yang benar, agar anak tidak mengalami kurang gizi khususnya gizi buruk. Dilanjutkan dengan pemberian MP-ASI yang benar untuk mendukung tumbuh kembang anak,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sukamto juga menjelaskan tentang Program Prioritas Nasional di bidang KSPK yaitu 1. Jumlah Keluarga dengan baduta yang mendapatkan fasilitasi pembinaan 1000 HPK sejumlah 1.474.500 Keluarga, 2. Jumlah Kelompok BKL yang mendapat fasilitasi pembinaan Pelayanan Ramah Lansia sejumlah 1.360 Kelompok BKL,
3. Jumlah PIK Remaja dan BKR yang mendapat fasilitasi pembinaan Edukasi Kespro dan Gizi bagi Remaja Putri sebagai Calon Ibu sejumlah 3.920 PIK Remaja dan BKR dan 4. Jumlah Kelompok UPPKA percontohan di Kampung KB  yang mendapat fasilitasi  pemberdayaan ekonomi keluarga sejumlah 114 Kelompok UPPKA.