Kegiatan ini, lanjut Menag, sangat sejalan dengan program kerja Kementerian Agama yang akan terus memperkuat peran penyuluh agama di tengah masyarakat. Bersama para da’i dan da’iyah, Kemenag juga terus meningkatkan kualitas bimbingan masyarakat. Bersama penyuluh agama dan para dai, Kementerian Agama berusaha sekuat tenaga mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, lahir dan batin.

“Penyuluh, da’i, dan da’iyah ada pada tiap lapisan masyarakat. Suaranya didengar dan dapat mempengaruhi pemahaman bagaimana masyarakat bersikap. Memberikan pemahaman terkait stunting melalui bahasa agama tentu menjadi power yang harus diambil perannya oleh da’i dan da’iyah,” tandasnya.

Gus Men menambahkan, narasi yang dibangun untuk menyadarkan pentingnya pencegahan stunting adalah narasi yang disabdakan langsung oleh Rasulullah SAW, yaitu mu’min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT daripada mu’min yang lemah. Salah satu upaya untuk menjadi mu’min yang dicintai oleh Allah, yakni dengan cara tumbuh dengan optimal, baik secara fisik ataupun mental.

“Membangun narasi tersebut tidaklah mudah, diperlukan insan-insan yang tulus, ikhlas mengabdi untuk agama juga kemanusiaan, butuh kreativitas juga pengorbanan. Saya kira, mentalitas tersebut terdapat dalam diri para penyuluh, da’i, dan daiyah sekalian,” ujarnya.