BKKBN Jatim telah membentuk Tim Pengendali DAK (Dana Alokasi Khusus). Dan terakhir tim Pengendali DAK membantu kabupaten Sidoarjo dalam usulan mempunyai balai Penyuluhan KB di tahun 2023.

“Dana dulunya ada di provinsi. Adanya berbagai evaluasi, dana DAK non fisik langsung di kabupaten/ kota. Tim pengendali DAK BKKBN Jatim bisa dimanfaatkan kabupaten/ kota untuk membantu pengelolaan,” ujar bu Erna.

Dalam acara tersebut juga dilakukan diskusi yang dipandu oleh Sekretaris BKKBN Jatim, Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc, didampingi Drs. Suprihandoko, MM (Kepala DP3AKB Kabupaten Jember), dr Anang Budi Yoelijanto, MM.Kes, MMRS (Kepala DP3AK2KB kab. Probolinggo) dan dr. Denik Wuriyani (Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB kota Madiun).

Kesempatan itu, Kepala DP3AKB Jember, Suprihandoko mengatakan bahwa berpikir stunting bikin pusing dan untuk menemukan jalan semua bisa menerima harus perlu pendekatan pendekatan khusus,ada komitmen ada kesepakatan stop stunting.

“Bupati sangat serius atasi stunting.denham kunjungan kepala BKKBN dengan membawa materi konvergensi stunting semua lini dilibatkan semua berjibaku ada 13 ibu orang kami ajak bersinergi percepatan stunting,” ujarnya.