“Pekerjaan kita pekerjaan yang sangat mulia, bagaimana membawa generasi kita menjadi generasi sangat luar biasa. Dan pandemi memberi pelajaran koya bagaimana bersabar dan mengejar teknologi. Ada yang kepikiran ga, bahwa setelah pandemi ini ada pekerjaan yang diluar perkiraan kita, yakni Youtuber, konten kreatif. Jadi kalau kita tidak mempersiapkan generasi kita mulai sekarang, kedepan kita ketinggalan negara lain,” ujarnya.

BKKBN sesuai Perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN di beri amanah sebagai koordinator percepatan penurunan stunting yang mana di tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14 persen.

BKKBN Jatim

“Permodelan BKKBN Jatim mencapai target penurunan stunting melalui target tahunan. Istilah Gendong Ngindit. Tidak semua harus turun 14 persen. Tahun 2022 di Jawa Timur prevalensi stunting bisa  23 persen, di tahun 2023 16 persen dan di tahun 2024 di posisi 13,5 persen. Kita bersinergi, berharmonisasi, konvergen dilakukan dan diimplementasikan,” urai Kaper BKKBN Jatim.

Bu Erna panggilan akrab Kaper BKKBN Jatim menerangkan, bahwa sosialisasi penting tapi pelaksanaan dadi hulu juga tidak kalah penting. “Sesuai Perpres no 72 tahun 2021. Kita melaksanakan melalui hulu. Kita mendampingi keluarga, remaja calon pengantin, ibu hamil, Pus. Kita memberikan  edukasi dan pemahaman kepada remaja calon pengantin bahwa program ini bukan hanya program pemerintah tapi program untuk rasa memiliki keluarga,” terang bu Erna.