“Tapi itu halangannya juga tidak kecil. Tantangannya juga bukan tantangan yang mudah. Ada syarat-syarat kita untuk bisa ke sana, sehingga perkiraan PDB kita pada 2040-2045 kurang lebih 23.000 sampai 27.000 income per kapita masyarakat kita. Sebuah angka yang sangat besar sekali tentu saja, tapi itu butuh kerja keras kita semuanya,” tandasnya.

Terkait dengan hal tersebut, Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dalam keterangannya selepas acara, menyambut baik dan mendukung prediksi McKinsey tersebut. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama dan bersatu untuk mendukung dan mengakselerasi Indonesia Emas agar bisa tercapai lebih cepat, tidak pada 2040–205, tetapi di 2030–2035.

Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, saat membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 tahun 2021 di Istana Wapres, di Jakarta Pusat, pada 27 November 2021, menyatakan bahwa dalam tataran global, ekonomi dan keuangan syariah, khususnya sektor keuangan syariah, telah mengalami pertumbuhan lebih cepat melampaui keuangan konvensional dan diproyeksikan akan terus meningkat.

Wapres menyebutkan, State of Global Islamic Economy Report (SGIE) yang dilakukan Dinar Standard menyebutkan, pada 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang, dengan total spending untuk produk halal mencapai 2,02 triliun dolar AS. Angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim dunia, dan diperkirakan mencapai 2,4 triliun dolar AS pada 2024.

Ma’ruf Amin menilai, potensi itu merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan mengambil peran sebagai produsen produk halal dunia.

Salah satu cara konkret untuk memanfaatkan potensi ini adalah melalui peningkatan ekspor produk halal, guna memenuhi permintaan dari pasar global. “Posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tataran global saat ini cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia,” tambahnya.

Di sisi lain, Data State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 juga mencatat bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada 2020 berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Wapres pun menguraikan, indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal, dan produk makanan halal.