Dengan kegiatan ini diharapkan semua peserta lebih mengerti dan paham tentang teknik cara penebangan kayu dan pembagian batang (Bucking Policy), selanjutnya mampu menerapkan administrasi tata usaha hasil hutan yang benar.“Ini dalam rangka menerapkan metode pembagian batang yang optimal yang nantinya hasil kayu yang ditebang sudah memiliki barcode akan memuat informasi hingga terdeteksi dimana posisi kayu, demi mempermudah melakukan lacak balak atau penelusuran asal kayu itu berasal dari petak mana,” ujar Imam Suyuti. Kamis (02/12/2021).

“Dengan tertibnya teknik dan administrasi produksi tebangan di lapangan diharapkan hasil produksi kita tidak berubah baik jumlah fisik, volume dan mutunya. Mulai dari pembuatan di petak tebangan sampai dengan TPK sehingga kayu cepat laku dijual untuk menambah penghasilan perusahaan,” pungkasnya. @red.