“Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia, apalagi kita ingin Generasi Emas 2045, SDM Unggul dan Indonesia Maju, adil dan makmur. Salah satu upaya BKKBN dalam rangka menurunkan angka prevalensi stunting di Indonesia, BKKBN Membentuk TPK di Tingkat Desa dan Kerjasama dengan PT melalui Tri Dharma PT dan tetap melakukan kegiatan di Pembangunan Keluarga melalu Poktan yg ada (BKB, BKR, BKT, UPPKA) Pelayanan KB, Peningkatan Usia Perkawinan dan Kampung KB. Tim Pendamping Keluarga nanti mendampingi (Catin, Ibu Hamil, Ibu Pasca Persalinan dan Kel yang mempunyai Balita 0-5 th),” jelas Sofia Hanik.

“Sebagai wujud komitmen pemerintah, dalam hal ini Komisi IX DPR-RI dan BKKBN, terhadap isu-isu dan masa depan para remaja generasi penerus bangsa, sosialisasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan akses informasi kepada remaja akan pentingnya Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dapat dilakukan melalui pencegahan TRIAD KRR, melalui pengenalan dan pengembangan PIK-Remaja dan Kelompok BKR,” pungkas Sofia Hanik.

Acara dilanjutkan dengan Talk show yang membahas pendewasaan perkawinan yang diikuti Kader KB kec. Wonorejo,  Gununganyar, Mulyorejo, dan Kader GenRe Kec. Rungkut serta Unit kegiatan mahasiswa (UKM Kependudukan UINSA Surabaya) dan diliput TVRI dan disiarkan langsung melalui RRI Surabaya. @red.