Surabaya Kota, Jakarta – Komisi IX DPR RI mendesak pemerintah segera memperbaiki sistem pendataan kasus kematian akibat Covid-19. Langkah pemerintah yang mengeluarkan indikator angka kematian dalam laporan harian Satgas Penanganan Covid-19 bukan solusi tepat. Pemerintah beralasan indikator angka kematian dikeluarkan dari laporan harian karena banyak input data yang tidak update dari berbagai daerah.

Kondisi ini, kata Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay, diklaim terjadi selama beberapa waktu belakangan dan Kementerian Kesehatan memprediksi masih akan terjadi hingga dua minggu ke depan. “Saya menilai bahwa data kematian menjadi indikator penting dalam evaluasi PPKM dan kebijakan penanganan Covid secara keseluruhan,” ungkap Saleh dalam siaran persnya kepada Parlementaria, Sabtu (14/8/2021).

Pemerintah menyebut indikator kematian tidak akan dipakai untuk sementara waktu, selama tim khusus merapikan data-data yang menyebabkan terjadinya anomali tingginya kasus kematian Covid-19 di Indonesia. Anomali itu terjadi mengingat saat ini kasus Covid-19 sudah mulai melandai setelah terjadi lonjakan luar biasa pada Juni lalu, namun laporan kematian masih tetap tinggi.