“Kegiatan wisata alam khususnya di kehutanan sangat layak dikembangkan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan dan mendukung kelestarian hutan,” tambah Jak.

Dari data Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) memang terjadi ketimpangan tata guna hutan di Jawa, khususnya di hutan Perhutani. Berdasarkan penelitian yang dituangkan di dalam Peta Posisi Lahan Jawa-Madura (2013) ciptaan Transtoto-Firman, lahan sensitif bencana alam di hutan Perhutani justru hanya separoh dari yang ada di lahan tegalan milik rakyat. Akibatnya terus terjadi banjir dan bencana lingkungan lainnya meskipun hutan Perhutani relatif hijau.