Dia menambahkan, jabatan di luar struktur Polri yang diemban saat ini adalah karunia dari Tuhan dan juga pimpinan Polri untuk bekerja sungguh-sungguh dan loyalitas kepada organisasi untuk menjaga nama baik Polri dan juga BIN. Rinny harus melewati seleksi yang ketat, terlebih personel di dalam BIN bersumber dari TNI, Polri dan ASN.

Ia menambahkan tidak ada perlakuan khusus bagi polwan dalam pengembangan karir. Implementasi Penata kelolaan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi yang dikenal dengan CBHRM (Competency Based Human resources Management) telah diterapkan sejak adanya Reformasi Birokrasi pada organisasi Polri.

“Bahkan saya menjadi salah satu Asessor di Polri. Artinya semakin kompeten dalam bekerja, memiliki integritas dan ketrampilan teknis yang mumpuni dalam bidangnya , maka peluang menduduki karir tersebut dapat di raih,” imbuhnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2022 lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengesahkan Perkap Nomor 1 tahun 2022 tentang Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Polri. Pada tahun lalu sudah ada tiga polwan berpangkat Irjen dan dua berpangkat Brigjen. Selain itu banyak polwan yang menduduki jabatan strategis baik itu Kasatker, operasional dan high risk.(Hum/Rif)