“Ini termasuk akses ke pendidikan, pelatihan, jabatan, perwakilan penugasan di luar Polri dan di luar negeri. Polwan diberikan kesempatan yang sama seperti polisi laki laki untuk menduduki jabatan strategis dan naik pangkat hingga level Pati Polri,” tandasnya.

Tentunya kata Rinny dalam kenaikan pangkat bagi seorang anggota Polri, yang bersangkutan wajib melalui mekanisme terpenuhinya tahapan persyaratan untuk naik pangkat itu sendiri. Misalnya sambung Rinny, masa kerja dalam kedinasan (tenure), masa dinas dalam pangkat sebelumnya, pendidikan pengembangan yang telah dimiliki, monitoring rekam jejak melalui penelitian khusus (litsus) dengan tidak melanggar aturan dan kode etik, adanya penilaian dan assesmen berkala terhadap Kinerja anggota. Artinya, perlakukan itu sama baik untuk Polisi Laki Laki maupun Polisi Wanita (Polwan).

“Kapolri memberikan kesempatan luas bagi Polwan RI untuk dapat mengikuti pendidikan pengembangan, pelatihan peningkatan keterampilan teknis sesuai bidang tugas masing masing, Hanya saja terpulang dari bagaimana kesiapan, kesediaan, keinginan dan yang terpenting kompetensi serta performa kerja Polwan itu sendiri dalam menunjukan kontribusi nyata dalam kinerjanya,” pungkasnya.

Menurut Rinny, polwan di Indonesia berpeluang berkompetisi sehat dengan polki. Pasalnya, dari sisi psikologi, polwan memiliki keunggulan dalam hal empati, menunjukkan kepedulian secara personal lebih sabar, serta menekankan moral decision making yang mengarahkan pada perilaku mengambil keputusan dengan pertimbangan yang melibatkan upaya menghargai hak martabat manusia.