“Di Kurikulum tadi Pendidikan pertama ada Attitude , Sikap dan Perilaku Pemain , serta Akhlak. Berikutnya baru pelajaran Sepak Bola. Pelajaran ini lebih pada membentuk membangun Mentalitas dan Karakter Pemain yang baik. Sehingga pemain – pemain Jatim bukan hanya bagus dalam bermain Sepak Bola , tapi juga perilakunya,” jelas Pelatih asal Malang tersebut.

Joko menyebutkan , dampak nyata dari penerapan Kurikulum tersebut secara Normal diperkirakan terjadi pada 10 tahun sejak diterapkan. Namun jika dijalankan secara serius dan berkesinambungan , bisa jadi mulai bisa dirasakan hasilnya dalam kurun waktu tujuh sampai delapan tahun.

“Secara teori 10 ribu jam atau 10 tahun. Tapi kalau maksimal, estimasinya bisa lebih cepat. Tergantung keseriusan kita mengaplikasikan kurikulum ini,” katanya.

Mantan Pelatih Persik Kediri ini optimistis, jika dijalankan dengan sungguh – sungguh , Sepak Bola Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari Sepak Bola Dunia. Hanya saja , menurut Gethuk , yang menjadi persoalan adalah keberadaan Infrastruktur yang Representatif.