Asisten Administrasi Umum Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita menjelaskan Pemerintah Kota Surabaya sangat memperhatikan stunting. Dengan melibatkan semua unsur dan terus dilakukan pengawasan dan pendampingan kepada keluarga stunting atau keluarga beresiko stunting.

“Kami masih pantau hingga anak pasca terbebas dari stunting jangan sampai anak tersebut kembali mengalami stunting,” tuturnya.

Sementara itu, Dra. Ida Widayati, MM, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana menyampaikan dukungan penuh pada Juli 2023 mendatang, dimana Kota Surabaya akan menjadi tempat belajar bagi 15 negara Islam untuk belajar KB dan penurunan angka stunting.BKKBN RI Sambut 15 Negara Islam di Surabaya untuk Belajar Program Bangga Kencana