“Maka dari itu, kami segera amankan. Karena properti kita ini-kan sah, hak milik sendiri dan sebetulnya bukan untuk umum meski bentuknya jalan,” jelas Budi yang mengaku akan segera memproses permasalahan tersebut.

“Intinya, sembari kita mengumpulkan bukti, property kita amankan dulu. Jangan sampai orang lain yang mencari untung, kita yang dikorbankan bahkan dengan cara-cara yang melanggar hukum,” tambah Budi.

Budi beralasan sengaja memasang pagar portal, karena lahan yang sebenarnya milik pribadi ini digunakan oleh Alana Group. Keluar masuk tanpa ijin, tanpa ada kesepakatan, bahkan banyak kendaraan berat karena pekerjaan proyek pembangunan perumahan Alana.

“Siapapun orang kalau lahannya dimasuki orang tanpa ijin pasti akan marah, cuma kita amankan milik kita sendiri,” tegas Budi.

Budi juga menegaskan tidak memiliki masalah dengan warga sekitar. “Untuk penduduk setempat, masih bisa leluasa keluar masuk, kita ndak ada masalah dan yakin bukan mereka pelakunya,” tegasnya.

Menurut keterangan warga, beberapa hari sebelumnya, terdapat rombongan dari Kepala Desa berangkat kegiatan ziarah wali, dimana 4 armada bus parkir di balik pagar portal.