Surabaya, Surabaya Kota – Pemilik lahan Jalan Gunung Anyar Tambak, Tambak Oso Sidoarjo, Budi Santoso dan Deddy Sidik meradang setelah mengetahui pagar portal yang mereka pasang hilang.
Mereka menduga, hilangnya pagar portal ini terkait dengan pengembang property Alana Group. Pasalnya, sebelum hilang, pagar portal rusak. “Melihat rentetan kejadiannya, patut diduga. Tapi saat ini kami sedang mempersiapkan bukti-bukti dan saksi untuk melaporkan tindak pidana pencurian ini ke pihak berwajib,” kata Budi Santoso kepada media, Sabtu (08/04/23).

Budi mengatakan, sebenarnya tidak ingin menuduh, karena kapasitasnya bukan mengurusi orang. Namun, karena tanah miliknya yang sudah terpasang portal dirusak bahkan hilang, dengan terpaksa ia mengambil tindakan pengamanan dilahan miliknya.
“Nah, patut diduga ini dilakukan pihak Alana, karena tim dari marketing Alana sering bergerombol di lokasi. Masak portal bisa hilang. Kalau portal hilang, berarti-kan ada orang yang ingin sesuatu dengan tidak adanya portal itu,” terangnya.
Berkaca dari kejadian ini, Budi melakukan pengamanan dengan melakukan penyortiran orang-orang yang melewati lahannya, khususnya yang menuju ke perumahan Alana.
“Maka dari itu, kami segera amankan. Karena properti kita ini-kan sah, hak milik sendiri dan sebetulnya bukan untuk umum meski bentuknya jalan,” jelas Budi yang mengaku akan segera memproses permasalahan tersebut.
“Intinya, sembari kita mengumpulkan bukti, property kita amankan dulu. Jangan sampai orang lain yang mencari untung, kita yang dikorbankan bahkan dengan cara-cara yang melanggar hukum,” tambah Budi.
Budi beralasan sengaja memasang pagar portal, karena lahan yang sebenarnya milik pribadi ini digunakan oleh Alana Group. Keluar masuk tanpa ijin, tanpa ada kesepakatan, bahkan banyak kendaraan berat karena pekerjaan proyek pembangunan perumahan Alana.
“Siapapun orang kalau lahannya dimasuki orang tanpa ijin pasti akan marah, cuma kita amankan milik kita sendiri,” tegas Budi.
Budi juga menegaskan tidak memiliki masalah dengan warga sekitar. “Untuk penduduk setempat, masih bisa leluasa keluar masuk, kita ndak ada masalah dan yakin bukan mereka pelakunya,” tegasnya.
Menurut keterangan warga, beberapa hari sebelumnya, terdapat rombongan dari Kepala Desa berangkat kegiatan ziarah wali, dimana 4 armada bus parkir di balik pagar portal.
“Nah, ketika 4 Bus tersebut berangkat, terlihat portal sudah rusak,” ujar Budi.
Sementara itu, terkait hilangnya pagar portal, Deddy Sidik yang mewakili Fanny Sayoga sebagai pemilik lahan, mengajak masyarakat memahami bahwa pagar portal tersebut adalah hanya sebagai upaya pengamanan aset oleh pemilik lahan.
“Jalanan yang kita portal itu adalah SHM kita sendiri, dalam artian dipergunakan untuk jalan masuk ke wilayah kita sendiri bukan dipergunakan untuk proyek Alana atau warga perumahan Alana. Tapi untuk warga desa, kita persilahkan,” jelas Dedik.
Tidak jauh berbeda dengan yang dikatakan Budi Santoso. Dari peristiwa hilangnya pagar portal tersebut, Deddy mengaku, bersama pemilik lahan yang lain berinisiatif mengamankan property dengan melakukan penyekatan.
“Kami harus mengamankan apa yang menjadi hak kami, semua tanah milik kami disini statusnya SHM,” ujar Deddy.
Ditanya langkah ke depan terkait hilangnya portal, Deddy mengaku akan segera mengambil langkah hukum, karena menurutnya hal ini sudah masuk ke ranah pidana.
“Ada indikasi perusakan, masuk ke wilayah pekarangan orang tanpa ijin, sampai portal kami hilang. Masak portal yang sebesar itu bisa hilang, kan bahaya ini,” kata Dedik lagi.
Ia juga mengingatkan para pembeli perumahan Alana Tambak Oso, bahwa akses jalan ke perumahan tersebut bukan seperti yang ditawarkan oleh pihak Alana. Pasalnya tanah jalan adalah milik pribadi dan belum terjadi pembicaraan lebih lanjut untuk dijadikan jalan masuk perumahan Alana.
Oleh sebab itu, sejumlah kendaraan yang bermaksud menuju perumahan Alana diperiksa dan diminta putar balik untuk mencari jalan lain. Kondisi inipun sempat membuat kesal calon pembeli yang hendak memilih atau melihat unit di Perumahan Alana.
“Kalau perumahan ndak ada jalan masuknya, terus gimana ini Alana. Ini tidak sesuai yang ada di promo,” ucap salah seorang calon pembeli sambil memutar arah kendaraannya. (Dang)