kepala-bkkbn-beri-arahan-di-pembukaan-pelatihan-orientasi-tim-pendamping-keluarga-diy
Surabaya Kota, Yogyakarta – Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memberikan arahan secara daring pada pembukaan pelatihan Orientasi Tim Pendamping Keluarga DIY (TPK) yang dilaksanakan di Gedung Kaca Kompleks Kantor Bupati, Sabtu (18/3/2023). Penyelenggaraan pelatihan di Kulon Progo ini merupakan rangkaian dari 111 angkatan pelatihan bagi 5.556 anggota TPK se-DIY yang dilaksanakan serentak selama bulan Maret di setiap Kabupaten/Kota.

kepala-bkkbn-beri-arahan-di-pembukaan-pelatihan-orientasi-tim-pendamping-keluarga-diy

Hasto Wardoyo mengawali pengarahannya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar penanganan stunting kepada para bidan dan kader yang mengikuti pelatihan. Peserta sangat antusias berebut menjawab pertanyaan. Sebab selain untuk menunjukkan kemampuan dan wawasan, juga karena setiap jawaban yang benar mendapatkan hadiah dari Kepala BKKBN.

Menurut Hasto, tugas utama TPK adalah mencegah stunting. Konsep pendampingan keluarga oleh TPK merupakan strategi terobosan dari hulu, di mana kegiatan ini belum pernah dilakukan sebelumnya secara masif dan serentak secara nasional. Pendampingan TPK ditujukan kepada keluarga calon pengantin (catin), Pasangan Usia Subur (PUS) hamil, keluarga pasca persalinan dengan baduta (bayi di bawah dua tahun) dan balita.

Mantan Bupati Kulon Progo ini mengingatkan bahwa pemenuhan gizi yang baik tidak perlu mahal.
“Ikan lele yang murah dan mudah didapat, bahkan banyak dipiara masyarakat Kulon Progo sebetulnya lebih baik dibanding daging sapi yang harganya jauh lebih mahal,” terang Hasto. Selain itu telur yang mudah diperoleh dan murah juga baik sebagai sumber protein yang dapat meningkatkan status gizi dan mencegah stunting.