Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur yang juga Ketua Tim Pecepatan Penurunan Stunting (TPPS) DIY menegaskan bahwa kunci bagi keberhasilan program adalah partisipasi.

“Bagaimana warga tidak merasa menjadi obyek, tapi menjadi subyek atau pelaku program pembangunan,” demikian dikatakan Wakil Gubernur. Sri Paduka Paku Alam X menyarankan pengampu program untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat, karena apa yang dirancang di atas meja atau yang menurut pemilik program baik, mungkin memang baik tetapi belum tentu sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya masih menurut Wakil Gubernur, pelibatan masyarakat mutlak diperlukan. Masyarakat harus menjadi pelaku, bukan sekedar penonton dan penikmat agar timbul rasa turut memiliki.

Dalam audiensi ini Kepala DP3AP2KB Erlina menambahkan perlunya pengintegrasian atau kolaborasi program-program yang menyasar kalurahan agar tidak setiap sektor bergerak sendiri. Program Kampung Keluarga Berkualitas yang terakhir dikuatkan regulasinya dengan Inpres 3/2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas bisa dikolaborasikan Desa Mandiri Budaya yang dibentuk oleh Pemda DIY.