“Berdasarkan data SSGI tahun 2022, angka prevalensi stunting di Kabupaten sidoarjo naik atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Jadi, tolong untuk para pendamping, PPKBD, dan sub PPKBD bahu membahu memberikan masukan bisa turun kembali kepada ibu hamil dan menyusui terkait pola gizi dan pola asuh yang baik. Semoga tahun depan angka prevalensi stunting di Sidoarjo bisa turun kembali,” ujar Syaf.

perwakilan-bkkbn-jatim-gelar-advokasi-dan-kie-percepatan-penurunan-stunting-di-sidoarjo

Hanik dalam sambutannya juga menekankan bahwa pengabaian terhadap 1000 HPK menyebabkan banyak permasalahan baik fisik, kognitif, psikis, maupun sosial masyarakat. Oleh karena itu, BKKBN terus menyosialisasikan 1000 HPK supaya tidak ada lagi bayi yang terlahir stunting. Selain itu, dalam upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Jawa Timur, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur  juga membentuk Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) di seluruh Kabupaten/Kota yang bertujuan untuk mengedukasi para orang tua secara terukur dan terstandar. Pembentukan SOTH di seluruh Kelompok BKB menjadi prioritas di tahun 2023.