Dalam talkshow tersebut, Erna menyampaikan bahwa apabila ada Catin yang tidak memenuhi kriteria ideal untuk melakukan pernikahan dan hamil, segera diminta untuk ke Faskes terdekat dan mengakses aplikasi Elsimil supaya terdeteksi dan mendapat pendampingan dari TPK.

Wahyuni juga menambahkan bahwa apabila ditemukan Catin yang belum ideal, pernikahannya tidak perlu ditunda tetapi kehamilannya yang ditunda. Kemudian Catin tersebut harus didampingi dan diarahkan ke Faskes untuk mendapat penanganan seperti Tablet Tambah Darah dan mendapat konseling.

Dokter Yeni dalam paparannya mengingatkan kepada seluruh peserta agar apabila merasa memiliki anak yang dirasa terindikasi stunting, tidak perlu takut atau malu ke posyandu atau ke faskes. Kebanyakan orang tua apabila melihat anaknya memiliki kekurangan, semakin takut untuk ke posyandu. Padahal, kekurangan tersebut bisa dibantu ketika ke Posyandu. Termasuk dalam kasus stunting. Banyak orang tua khususnya ibu, takut anaknya didiagnosa stunting sehingga tidak ke Posyandu. Padahal diagnosa stunting itu tidak tiba-tiba atau asal. Bisa jadi anaknya sehat tapi orang tua berpikiran anaknya stunting hanya karena pendek.

Nuril juga menambahkan bahwa memberikan stimulasi pada anak itu bisa dilakukan dengan hal yang mudah dan sesuai dengan usia perkembangan anak. Banyak orang tua ketika anak masih usia dini sudah diajari berhitung tambah atau kurang. Padahal anak baru bisa melakukan calistung idealnya di usia 7 tahun.sinergi-bkkbn-jatim-dan-dinas-ppkb-nganjuk-dalam-sosialisasi-pengasuhan-1000-hpk-dan-balita-serta-edukasi-kespro

“Stimulasi itu mudah jangan terlalu rumit. Contohnya, untuk mengajari anak berhitung, kita tidak bisa langsung meminta anak menghitung 4 + 4 tapi bisa dimulai dengan sorting atau mengelompokan bahan bahan makanan,” ujar Nuril.