Menurut Erna, hingga saat ini laporan dari 7 wilayah Kabupaten dan kota di Jawa Timur tercatat 400 anak yang sudah didampingi melalui Program BAAS.

“Tentu masih akan terjadi perkembangan, bahkan pihak swasta dan lembaga sosial begitu antusias untuk berperan aktif dalam BAAS. Untuk ikut dalam program BAAS, persyaratan pendampingan ini minimal selama 6 bulan,” kata Erna.

Selain pengukuhan Bapak Bunda Anak Stunting di WEP juga dilaksanakan pelayanan pemeriksaan kesehatan, pemberian vaksinasi booster dan pelayanan KB implan.

Stunting merupakan salah satu tantangan besar dalam upaya pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan generasi unggul dan berkualitas. Kendati hasil Studi Kasus Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan terjadi penurunan angka prevalensi stunting dari 27,7% pada 2019 menjadi 24,4% pada 2021, angka tersebut masih cukup tinggi mengingat WHO menetapkan standar angka stunting di sebuah negara setidaknya berada di bawah angka 20%.

KASAD Dudung

Dengan angka prevalensi stunting 24,4%, artinya 6 juta dari 23 juta anak Indonesia mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.