kaper-bkkbn-jatim-hadiri-launching-one-touch-stunting-dalam-peringatan-harganas-ke-29-di-kota-blitar

“Sekali kita menekan tombol One Touch Stunting, kita bisa tau titik-titik mana keluarga yang perlu diintervensi. Sehingga kita bisa sama-sama berharap Kota Blitar ini bisa betul-betul mewujudkan zero stunting, ” tutup H. Santoso.

Sedangkan Angka Prevalensi Stunting Kota Blitar Tahun 2021 menurut data SSGI 2021 sebesar 12,9% atau terdapat 416 Balita Stunting dari 10.597 Balita Sasaran. Angka ini sebenarnya sudah di bawah target yang diberikan Presiden. Namun, data keluarga berisiko stunting berdasarkan hasil PK21 masih sebesar 43,21% dari 22.366 keluarga sasaran berisiko stunting. Angka tersebut masih cukup tinggi untuk menggambarkan kondisi Stunting di Kota Blitar.

Selain melakukan launching aplikasi “One Touch Stunting”, Walikota Blitar juga mengukuhkan Duta Bapak Asuh Anak Stunting, yaitu Komandan Dandim. @red