“Penurunan Stunting ini kan kerja gropyokan, bukan sendiri-sendiri. Artinya dibutuhkan kolaborasi yang baik dari semua lintas sektor terkait. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi betul angka stunting di Kota Blitar sudah baik. Bahkan hari ini masih ada inovasi yang ditawarkan untuk mempercepat aksi penurunan stunting di Kota Blitar yaitu aplikasi “One Touch Stunting”, ungkap Erna.

kaper-bkkbn-jatim-hadiri-launching-one-touch-stunting-dalam-peringatan-harganas-ke-29-di-kota-blitar

Salah satu pembaruan strategi percepatan penurunan stunting adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga berisiko stunting dengan sasaran calon pengantin (catin), ibu hamil dan menyusui sampai dengan pasca salin dan anak 0 – 59 bulan.

Dalam pelaksanaan pendampingan keluarga berisiko stunting diperlukan kolaborasi Stakeholder dan metode untuk mempercepat proses pendampingan keluarga sehingga tepat sasaran. Oleh karena itu, dengan melaksanakan terobosan pendampingan yang tepat sasaran disusunlah aplikasi “One Touch Stunting”. Melalui aplikasi ini Data terpadu stunting tersedia dan akan menggambarkan lokasi yang berpotensi dengan prevalensi stunting tinggi sehingga Tim Pendamping Keluarga Stunting bisa langsung melakukan pendampingan secara terpadu.