“Hal ini menjadi tantangan kita bersama untuk memperkuat Program Bangga Kencana dalam mendukung Percepatan Penurunan Stunting melalui Sosisalisasi Stunting dan Pelayanan KB. Perlu menjadi perhatian bahwa pencapaian Program KB dalam Percepatan Penurunan Stunting sangat ditentukan oleh kesertaan masyarakat terutama dalam hal ini Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber KB,” jelasnya.

“Penggunaan KB mampu mencegah kejadian stunting yaitu ibu mempunyai banyak waktu, energi, dan sumber daya untuk menyusui bayi yang dilahirkan dan fokus terhadap pengasuhan anak pada periode 1000 HPK. Kehamilan yang direncanakan dan terjadi ketika wanita berusia > 18 tahun, praktik menyusui menjadi lebih baik dan mengarah pada perbaikan nutrisi anak,” terangnya.

Tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana KB yang memadai serta tenaga pelayanan KB yang kompeten dan pemahaman masyarakat terkait Program Bangga Kencana.

Dalam upaya Penurunan Stunting dengan Workshop motivator asi bagi kader di desa lokus stunting, Workshop pemberian makan bayi dan anak (pmba) bagi nakes dan kader di desa lokus stunting, Orientasi penggunaan pita lila, Orientasi pemantauan pertumbuhan bagi kader, Penyediaan sarana posyandu : 360 set alat antropometri, Pendampingan balita bermasalah gizi dan Ibu Hamil KEK dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 90 hari makan kepada Balita, Ibu hamil dan menyusui.

BKKBN Jatim