Politisi PDI-Perjuangan itu juga menilai, gelombang kemajuan menjadi tantangan yang harus bisa dijawab Indonesia. Terlebih lagi pandemi Covid-19 membuat perkembangan teknologi begitu pesat yang sebenarnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian melalui peningkatan produktivitas, inovasi dan efisiensi.

“Namun di sisi lain, kemajuan teknologi juga akan menciptakan banyak gangguan atau disruptions. Salah satunya adalah akan menimbulkan masalah ketenagakerjaan kedepannya, apabila sumber daya manusia Indonesia tidak mampu adaptif dengan perkembangan teknologi di masa mendatang,” papar Puan.

Tantangan pemanasan global yang kian besar, baik berupa kejadian ekstrim maupun perubahan iklim jangka panjang, disebut harus mendapat penanganan lebih. Menurut Puan, permasalahan itu akan mengganggu pasokan pangan, memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan menyebabkan kerusakan permanen pada alam tanpa dilakukannya berbagai upaya penurunan emisi.

“Itulah beberapa tantangan yang harus kita jawab dan respons dengan cepat dan tepat. Dan salah satu pilar penting yang harus kita siapkan guna menjawab berbagai tantangan tersebut adalah bagaimana kita mempersiapkan sumber daya manusia atau human capital Indonesia,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Pemerataan kualitas SDM antarwilayah di Indonesia, antara wilayah timur dan barat, disebut Puan harus menjadi perhatian guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurutnya hal-hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Indonesia yang tidak mudah dan ringan, apalagi berbagai tantangan dan hambatan dari eksternal dan internal yang muncul silih berganti, termasuk adanya pandemi Covid-19.

“Meskipun demikian, saya berkeyakinan dan optimis bahwa kita semua, bangsa Indonesia, mampu menjawab semua tantangan tersebut guna mewujudkan Indonesia Emas di perayaaan Kemerdekaan Indonesia pada 2045,” tegas Puan.

Mantan Menko PMK ini pun merinci beberapa fondasi fundamental yang harus diakselerasi dan persiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan pembangunan tersebut. Pertama, kata Puan, adalah modal pembanguman SDM agar Indonesia bisa mewujudkan visi Indonesia emas di 2045.