IMG 20201210 WA0018“Di masa reformasi ekstensi BKKBN turun dan berimbas di para millenial tidak kenal program-program BKKBN. Pak Hasto Wardoyo setelah  beberapa bulan menjabat sebagai Kepala BKKBN melihat ada sesuatu di BKKBN. Sehingga beliau membuat riset di kelompok usia. Dan millenial dijadikan Sasaran BKKBN karena mereka ini harapan kita yang menjadi bonus demografi,” ujar beliau.

“Bonus Demografi betul-betul sebuah harapan kalau kita Benar-benar memanfaatkan. Persoalan bangsa ekonomi bisa teratasi, seperti Presiden bicara Indonesia bis jadi salah satu 10 negara mempunyai kekuatan ekonomi dunia,” jelas beliau.

“Ada 4 Provinsi yang mulai Bonus Demografi yakni, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali dan Sulawesi Utara. Puncak bonus Demografi Indonesia di tahun 2045. Dan itu harus benar benar dimanfaatkan. Dan di Saka Kencana bisa membentuk karakter, dan menjadi modal di dalam berkeluarga,” pungkasnya.

Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., dalam sambutan dan membuka acara menerangkan kegiatan Saka Kencana sebagai upaya untuk mempersiapkan remaja agar memilki kesiapan yang baik dalam mewujudkan kehidupan keluarga sejahtera.

“Oleh karena itu, bagi BKKBN Saka Kencana adalah asset program Bangga Kencana. Saat ini kita sedang menghadapi tantangan yang cukup besar, yang membutuhkan perhatian kita bersama, yaitu: Bonus Demografi, Tantangan Kependudukan, yaitu jumlah penduduk yang besar, (kualitas masih rendah, dan persebaran yang tidak merata). Permasalahan yang menyangkut Kehidupan anak muda/remaja yang membutuhkan perhatian kita bersama (Kawin Muda, sex pranikah, Narkoba, HIV/AIDS, Gizi), IPM rendah,” urai pak Teguh.