Sejalan dengan itu, Erna menyebutkan bahwa calon pengantin sangat perlu untuk dikawal dan didampingi agar nantinya melahirkan bayi yang sehat atau tidak stunting. BKKBN Jawa Timur telah membentuk 93 ribu Tim Pendamping Keluarga (TPK) di desa-desa se-Jawa Timur yang akan melaksanakan tugas tersebut. TPK akan mendampingi sejak menjadi calon pengantin, hamil, hingga memiliki anak usia Baduta.

Erna mengingatkan seluruh remaja yang hadir bahwa nantinya mereka akan menjadi calon pengantin dan berkeluarga. Oleh sebab itu, remaja yang hadir perlu untuk memperhatikan diri sendiri, mulai dari hal yang mudah untuk diukur sendiri.

“Mulai perhatikan dari hal yang mudah untuk dilihat dan diukur sendiri. Contohnya, lingkar lengan atas minimal harus 23,5 cm. Indeks Masa Tubuh juga diperhatikan, bisa diukur dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan masing-masing. Selain itu, anemia atau tidak juga perlu untuk diperhatikan,” ujar Erna.

Sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN telah mensosialisasikan pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin untuk cegah sunting.